spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Waspada Virus HMPV, Dinkes Kutim Minta Warga Terapkan Protokol Kesehatan

SANGATTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Meski belum ada kasus HMPV di Kutim, masyarakat diminta untuk memperhatikan kesehatan, terutama pada anak-anak yang mengalami gejala seperti batuk, pilek, atau sesak napas.

Kepala Dinkes Kutim, dr. Bahrani Hasanal, menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus mematikan. Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.

“Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, cukup istirahat, mencuci tangan, memakai masker jika merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada gejala mencurigakan,” jelas Bahrani, Rabu (8/1/2025).

Dinkes juga mengingatkan masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, sebagaimana dilakukan pada masa pandemi COVID-19.

“Harapannya, kita dapat mencegah virus ini dengan baik. Selain itu, penting untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menjaga imunitas tubuh,” tambahnya.

Baca Juga:   307.796 Lembar Surat Suara Pilkada Kutim Tiba di Gudang KPU

Bahrani menjelaskan, meskipun virus ini umumnya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, risiko lebih tinggi mengancam anak-anak, lansia, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah atau penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

Ia memastikan Dinkes Kutim akan terus memantau perkembangan virus HMPV, mengingat potensi penyebarannya melalui droplet atau air liur dari individu yang terinfeksi.

“Kami sudah menginstruksikan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk tetap waspada. Jangan sampai virus ini memicu kejadian seperti pandemi COVID-19,” pungkasnya.

Penulis: Ramlah
Editor: Agus Susanto