SANGATTA – Polder Ilham Maulana di Kecamatan Sangatta Utara telah menjadi objek wisata yang representatif. Jika pagi banyak warga berkunjung baik sekadar bersantai ataupun berolahraga dengan memanfaatkan jogging track. Ada juga beberapa fasilitas yang juga disediakan untuk memanjakan masyarakat yang berkunjung ke tempat ini, di antaranya mini sirkuit untuk para pecinta “mobile controle” dan panggung untuk pagelaran seni dan budaya telah tersedia.
Bahkan saat malam, selalu ramai dikunjungi lantaran menjadi wadah pelaku UMKM kuliner menjajakan dagangannya. Apalagi lokasinya berada di pusat kota, tak jauh dari Pasar Induk Sangatta (PIS). Awalnya Polder Ilham Maulana didesain sebagai wadah penampungan air untuk mencegah banjir, dan tempat rekreasi keluarga telah menjelma menjadi salah satu ikon dan tujuan utama destinasi.
Namun sayang, kini sebagian kawasan di polder itu tampak kumuh tak terurus. Sebagian fasilitas rusak dan tidak dapat difungsikan dengan baik. Termasuk lapak para pedagang UMKM, banyak yang terbengkalai. Tak heran jika Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kutim berencana melakukan revitalisasi di polder tersebut.
“Sudah ada perencanaannya,” kata Kadisperkim Kutim Ahmad Iip Makruf, saat ditemui awak media beberapa waktu lalu.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah lapak pedagang. Bahkan pihaknya akan menginventarisir kembali lapak para pedagang di kawasan tersebut. Dinas Perkim berencana mendirikan sebuah bangunan yang representatif sehingga dapat menampung semua pedagang di polder itu.
“Nanti disekat-sekat untuk pedagang berjualan. Rencananya dibangun 2 lantai,” bebernya.
Selain itu, Dinas Perkim akan menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman tematik di dalamnya.
“Revitalisasi itu akan dilakukan hingga 60 persen. Sedangkan 40 persen kawasannya tetap dipertahankan sesuai dengan konsep sebelumnya. Yang jelas hampir satu kawasan akan direvitalisasi. Termasuk bagian yang terlihat kumuh di sisi kanan gerbang masuk polder. Akan ditata dengan baik. Begitu pula paving blok yang rusak akan diperbaiki. Bahkan sudah masuk dalam desain,” terangnya.
Terkait keamanan di tepi danau, mengingat banyak warga yang suka memancing di sana, pihaknya akan memasang papan peringatan dan barikade (pembatas) di sekeliling polder tersebut.
“Mengingatkan masyarakat terutama yang hobi mancing, agar berhati-hati karena kerap kali buaya ukuran sedang muncul dan berjemur di tepi danau. Kita akan pasang papan peringatan. Tahun ini masih perencanaan. Belum ada kegiatan fisiknya. Memang baru mau dianggarkan,” sebutnya.
Disinggung mengenai jumlah anggaran yang diperlukan. Dia mengaku belum mengetahui secara pasti. Kendati demikian, bangunan untuk pedagang akan dibangun secara permanen.
“Konsepnya tetap seperti yang ada saat ini. Ada perubahan sedikit saja, nantinya pedagang akan disatukan di dalam satu bangunan tidak berpencar, sehingga lebih rapi,” pungkasnya.(Rkt3/Adv)