SANGATTA – Ketua Kontingen Kaltim Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 Isran Noor meninjau Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Panjat Tebing area venue bolder panjat tebing Bukit Pelangi, Senin (29/4/2024) pagi.
Isran noor mengungkapkan, biasanya dalam suatu turnamen jika berhasil mendapatkan medali emas, maka otomatis menjadi atlet nasional mewakili Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lebih jauh lanjutnya, ia mengatakan bahwa ketika melihat dalam sejarah yang memulai pertama kali panjat tebing di Kaltim adalah Kutim.
“Sejarahnya panjat tebing di Kaltim yang memulai kegiatan ini Kutim kalau tidak salah, zaman saya dulu dua kali dan zamannya Pak KH Ardiansyah Sulaiman ini sudah sekali. Sebenarnya saya ini salah satu bakat atlet panjat tebing karena dulu di Sangkulirang itu saya naik kelapa, enda ada apa-apa ini, kita enda pake apa-apa, kalau ini masih ada alat bantunya kalau jatuh, kalau panjat kelapa ya jatuh jatuhlah, kalau di sini jatuh ada yang nahan talinya. Ya, tapi nasib enda jadi atlet panjat tebing,”kata Isran sambil bergurau.
Selain itu, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim dan Kutim yang mengontrol dan melakukan koordinasi, serta untuk anak-anak atlet berlatih dengan penuh semangat.
“Jangan dihabiskan semua energi untuk berlatih, sisain. Nanti, pada saat mau pergi bertanding baru munculin. Jadi di sini kalau kecepatanya itu misalnya 15 detik itu 75 persen, kalau bisa naik menjadi 10 detik berarti ada 100 persen, turun angka tapi persentasi naik,”ungkapnya.
Menurutnya, ketika ingin berhasil itu mempunyai banyak faktor, harus memiliki sebuah keterampilan, yang tentu akan dilatih oleh pelatih, serta yang tak kalah penting tanamkan semangat juang ingin sukses itu harus ada jangan menganggap lawan itu lebih besar, lebih kuat, jangan.
“Kita itu tidak boleh menghina orang, tidak boleh menjelekan orang, menghalangi orang maupun mengecilkan orang,” ucapnya.
Disisi lain, dalam kesempatan itu ia sambil berguyon mengatakan, kalau dirinya bukan seorang atlet. Namun bidangnya politik. Ketika nanti ia maju kembali dalam politik, yang lain juga silakan saja. Namun rasa-rasanya tidak bisa melawan raja naga (sambil tertawa) bercanda.
Sementara itu, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras yang juga hadir dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa pihaknya meminta kepada teman-teman panjat tebing untuk survei lapangan di seluruh Kaltim dan ternyata ini yang terbaik bukan hanya di Kaltim tetapi terbaik di Indonesia.
Lanjutnya, penghargaan serta terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Kutim serta seluruh masyarakat Kutim yang bersedia menjadi tempat latihan panjat tebing, pihaknya yakin dengan kondisi yang ada minimal panjat tebing menghasilkan 3 medali emas.
“Kita punya tujuh atlet, empat atlet zona medali dan tiga atlet zona non medali,”terangnya.
Ia juga menyebutkan, KONI Kaltim sudah menerima dana yang cukup luar biasa yakni Rp 175 miliar.
“Semuanya berkat starting dari Pak Isran sehingga bisa melaksanakan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) dalam jangka 6 bulan bahkan pihaknya memberi peluang dalam negeri maupun ke luar negeri tentunya dengan klasifikasi.
“Mudah-mudahan kita bisa bersatu berprestasi, mari kita bergerak sama-sama bekerja untuk meraih medali emas di PON yang akan datang di Aceh dan Sumut,” jelasnya.
Senada, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang mendampingi Isran Noor berharap dalam proses Puslatda menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024 mudah-mudahan medali emas yang ditargetkan sesuai dengan yang diharapkan.
“Harus tercapai untuk mengejar prestasi di PON tahun ini,” singkatnya.
Untuk diketahui, lawatak ini turut hadir mendampingi yakni Wabup Kasmidi Bulang, Ketua PFTI Kaltim Misbachul Choir, Ketua KONI Kutim Rudi Hartono, Ketua PFTI Kutim Basuki Isnawan, dan tamu undangan lainnya.(Rkt2)