spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

APBD 2024 Kutim: Pendapatan Tembus Rp10 Triliun, Belanja Capai Rp12 Triliun

SANGATTA– Pemerintah Kutai Timur (Kutim) memaparkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024 dalam rapat paripurna DPRD, Senin (30/6/2025). Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Kutim, Jimmi, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan langsung nota penjelasan terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024.

Menurut Ardiansyah, laporan tersebut disusun mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mencakup keseluruhan aspek keuangan daerah, mulai dari pendapatan, belanja, hingga pembiayaan.

“Laporan ini menjadi bahan penting dalam proses evaluasi, pengambilan kebijakan, dan bentuk akuntabilitas kepada masyarakat,” kata Ardiansyah di hadapan anggota dewan.

Realisasi pendapatan daerah Kutim selama tahun 2024 tercatat sebesar Rp10,44 triliun, atau 79,90 persen dari target anggaran sebesar Rp13,06 triliun.

Komponen pendapatan terbagi atas:

  • Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp532,65 miliar atau 182,26 persen dari target Rp292,24 miliar. Ardiansyah menyebut, pencapaian ini didorong oleh optimalisasi penerimaan dari pajak daerah dan retribusi yang sah.
  • Pendapatan Transfer: Rp9,81 triliun atau 79,99 persen dari anggaran Rp12,27 triliun.
Baca Juga:   Dimeriahkan Govinda, PRKE 2023 Sukses Besar Sedot Perputaran Uang Rp 1 M

Di sisi belanja, realisasi APBD Kutim tahun 2024 mencapai Rp12,06 triliun, atau 81,51 persen dari pagu belanja yang ditetapkan sebesar Rp14,80 triliun. Belanja tersebut terdiri dari tiga komponen utama:

1.Belanja Operasi: Rp5,72 triliun atau 83,58 persen dari anggaran Rp6,84 triliun. Dana ini digunakan untuk keperluan rutin seperti gaji, barang dan jasa, serta pemeliharaan.

  1. Belanja Modal: Rp5,09 triliun atau 76,34 persen dari pagu Rp6,66 triliun. Digunakan untuk pembangunan fisik dan pengadaan aset daerah.
  2. Belanja Tidak Terduga: Tidak terdapat realisasi belanja dalam pos ini sepanjang tahun anggaran berjalan.

Dengan capaian ini, Ardiansyah menegaskan pelaksanaan APBD 2024 telah berjalan sesuai prinsip efisiensi dan akuntabilitas. Ia juga menekankan pentingnya menjaga ritme pengelolaan keuangan daerah yang sehat demi keberlanjutan pembangunan.

“Capaian ini jadi evaluasi bersama agar perencanaan dan pelaksanaan anggaran ke depan bisa lebih tepat sasaran dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” tutupnya.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R