spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Eksplorasi Alam Kutim, Tim Ekspedisi HPI Sudah Tuntaskan 9 Kecamatan

SANGATTA – Program inisiasi dari DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kutai Timur (Kutim) dalam memberikan informasi dan memperkenalkan seluruh potensi pariwisata mulai dari alam, budaya, sejarah hingga kuliner dalam “Ekspedisi 99 Hari A Magic Land of East Kutai” kini sudah menuntaskan di sembilan kecamatan yang ada di Kutim.

Hal ini ditegaskan langsung oleh Ketua DPC HPI Kutim Askhar Muzakkar. Ia bersama timnya sudah menyelesaikan jelajah dan mengeksplorasi titik objek wisata andalan yang ada di sembilan kecamatan yang dimulai dari September lalu.

“Alhamdulillah, bersama anggota ekspedisi dari DPC HPI Kutim, kami sudah menyelesaikan tugas dengan menyelesaikan beberapa program seperti membuat film dokumenter dan foto-foto profil objek wisata yang tersebar di 9 kecamatan seperti di Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Kaliorang, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang. Selain mengeksplor wisata dengan membuat film dan foto, kami juga memberikan arahan terkait hal kepemanduan wisata dan promosi pariwisata,” tegasnya.

Selanjutnya, tugas berikutnya yakni masih ada pekerjaan rumah karena masih ada tersisa sembilan kecamatan lainnya yang belum diekspos.

Baca Juga:   Peduli Peningkatan SDM Pendidikan, PT GAM Lakukan Pembekalan Peserta Penerima Beasiswa

“Dalam waktu ke depan, kami akan segera berangkat untuk melengkapi program ekspedisi ini yakni dengan mengeksplor di Kecamatan Sandaran, Karangan, Kaubun, Sangkulirang, Kongbeng, Muara Wahau, Telen, Rantau Pulung dan Batu Ampar pada Januari 2023 mendatang. Semoga tidak ada halangan untuk menuntaskan ekspedisi di 18 kecamatan di Kutim,” bebernya.

Lebih jauh, Askhar menceritakan selama perjalanan ekspedisi banyak cerita yang dilalui mulai serunya berpetualang di Goa Sampe Marta yang berada di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) Desa Martadinata Kecamatan Teluk Pandan. Belum lagi yang sangat berkesan saat memasuki sungai pedalaman di Sungai Atan di Busang layaknya miniatur keajaiban alam mirip Sungai Amazaon di Brasil. Tidak kalah menarik, saat tim ekspedisi memacu adrenalin menggunakan perahu memasuki area Danau Segoy yang ada di Long Mesangat terdapat habitat langka yakni buaya badas hingga malam hari. Selanjutnya masih ada mangrove airport yang ada di Sangkima yang eksotis dengan pohon-pohonnya.

“Semua dilalui dengan kekompakan dan kita memang sangat berniat membuat mahakarya untuk Kutim lebih dikenal ke luar karena memang Kutim ini memiliki destinasi lengkap mulai dari alamnya hingga budaya. Semua menjadi satu kesatuan yang bisa diangkat sesuai dengan arahan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang memberikan Kutim sebagai A Magic Land. Ini motivasi kami ingin berkontribusi terutama dalam mengembangkan dunia kepariwisataan Kutim lebih bergaung,” ulasnya.

Baca Juga:   Disnakertrans Gagas Bursa Kerja Khusus, Sudirman: Solusi Serap Tenaga Lokal

Terakhir, ia pun turut mengucapkan terima kasih atas bantuan support dalam program ekspedisi ini terutama Pemkab Kutim bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim hingga sponsor mulai dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), Pertamina hingga Indominco Mitra Mandiri (IMM).(Rls)

Most Popular