spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Organda Kutim Minta Pemerintah dan Pertamina Tertibkan Pengetap BBM

SANGATTA – Perwakilan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kutim Samsul meminta kepada pihak terkait yakni Pertamina bisa menindak tegas para oknum yang melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi solar dan pertalite. Sebab akibat aksi para oknum dimaksud berimbas kepada masyarakat yang tidak mendapatkan BBM. Hal itu pun membuat kekhawatiran dan meresahkan. Pasalnya di SPBU Sangatta hampir setiap hari tersaji pemandangan deretan kendaraan mengular di jalan-jalan protokol di Sangatta. Hanya untuk mengantre BBM dan akhirnya pulang dengan tangan kosong tidak mendapatkan BBM.

“Kami harap Pertamina dalam hal ini yang mengatur operasional SPBU dan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Kutim bisa turun ke lapangan. Kami duga ini ada permainan para oknum SPBU bersama pengetap. Contoh saja kami menemukan adanya pengisian BBM kepada kendaraan yang wira-wiri bisa mengisi BBM di tiga SPBU sekaligus. Mulai dari SPBU depan STC ke SPBU Pendidikan (Abdul Wahab Syahranie) lanjut lagi ke SPBU APT Pranoto. Bisa saja plat kendaraannya diganti. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan oleh instansi terkait,” jelasnya saat beraudiensi dengan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Asisten Ekobang Seskab Kutim Zubair, Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic dan perwakilan Pertamina Irfan di Ruang Tempudau, Sekretariat Kabupaten, Rabu (20/12/2023). Selanjutnya, ada juga temuan beberapa pengetap BBM langsung menyalip antrean dan akhirnya timbul keributan.

Baca Juga:   Danlanal Pimpin Upacara Penurunan Bendera HUT ke-79 RI, Khidmat dan Lancar

“Mereka pun tampak seolah mengatur dan sudah ada indikasi diistimewakan oleh operator SPBU. Harusnya ini dilakukan penindakan atau Pertamina bisa menutup langsung operasi SPBU tersebut,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan bahwa ada oknum pengetap BBM yang mulai berani menyewa rumah penduduk hanya untuk menimbun BBM. Kerugian masyarakat akibat penyalahgunaan BBM juga berdampak pada operasional angkot dan kendaraan umum lainnya. Angkot yang beroperasi dengan tarif standar terkadang malah tak dapat beroperasi karena tak kebagian BBM. Semakin miris karena keuntungan lebih malah didapat para pengecer BBM yang menjual solar atau pertalite dengan harga hingga dua kali lipatnya.

Menanggapi hal itu, perwakilan Pertamina Irfan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Organda Kutim yang sudah melakukan audiensi ini bersama pemerintah. Dia merasa menyampaikan aspirasi melalui aksi damai kali ini sangat membantu pengawasan pihaknya.

“Intinya jika ada temuan di lapangan bisa langsung dilakukan perekaman video sebagai barang bukti, jika ditemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan operator BBM maupun pengetap. berikutnya jika ditemukan (pelanggaran), kita akan segera berikan sanksi,” tegasnya.

Baca Juga:   Bupati Ardiansyah Tinjau Lokasi Pasca Kebakaran Pasar Sangkulirang, Janjikan Pembangunan Ulang

Ia juga menambahkan, memang sebelumnya ada SPBU yang curhat kepada Pertamina jika para oknum pengetap ini semakin lihai dalam melakukan aksinya di SPBU. Memang ditemukan ada yang mengganti plat kendaraan sehingga bisa mengisi berkali-kali BBM di SPBU.

“Itu yang menjadi kendala kita di lapangan untuk melakukan pengawasan terbatas. Untuk itu, kita sangat terbantu oleh Organda Kutim, Polres Kutim dan Tim Satgas Terpadu BBM membantu Pertamina dalam melakukan pengawasan,” tutupnya.

Dari hasil pertemuan disepakati bahwa akan ada tindak lanjut penanggulangan penyalahgunaan BBM ini. Berikutnya Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, bersama Kapolres Kutim AKBP Roni Bonic akan turun ke lapangan melakukan pengawasan langsung mendampingi Tim Satgas BBM Kutim. Kemudian pengawasan berkala akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali.(Rkt)