Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman dalam nota pengantar laporan keterangan pertangungjawaban (LKPJ) Bupati Kutim Tahun Anggaran (TA) 2022 yang dibacakan dalam Rapat Paripurna DPRD Kutim Rabu (28/3/2023) lalu menyebutkan, dengan pelaksanaan APBD tahun 2022 maka kondisi jalan yang baik di Kutim sudah mencapai 26 persen lebih.
Terkait dengan persentasi jalan yang baik, yang masih sedikit dibanding yang belum, Ardiansyah kepada wartawan mengakui, untuk itulah Pemkab Kutim mulai tahun ini mengejar pembangunan jalan melalui proyek tahun jamak.
“Melalui proyek multi years ini diharapkan bisa meningkatkan jalan kabupaten kita. Meskipun memang jalan masih banyak yang belum,” katanya.
Sementara jalan yang memang dalam kondisi rusak, yang memang belum sempat dianggarkan untuk dikerjakan, Ardiansyah menyatakan telah meminta Dinas PUPR Kutim untuk membenahi jalan melalui proyek swakelola. Terutama untuk jalan yang selama ini sudah banyak diteriakkan masyarakat.
“Seperti Jalan Padat Karya, sudah didorong. Jalan Batu Ampar, sudah didorong. Ada jalan yang krusial di Mawai Indah, pernah diaspal tapi dengan pengaspalan itu Kutim ditegur karena bukan haknya. Untuk itu, tahun ini diswakelola terlebih dahulu,” katanya.
Diakui, jalan di Mawai Indah memang ternyata jalan non status. Jalan ini jalan paling dekat menuju Batu Ampar, jika dalam kondisi baik. Sehingga tidak perlu melalui jalan perusahaan. Karena itu, meskipun jalan ini non status, tetap dikerjakan melalui swakelola PU.
Bahkan jalan-jalan di Kutim tahun ini, terutama jalan nasional, juga akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), seperti jalan di dekat Jembatan Pinang, Jembatan Gantung di Singa Geweh, Jalan Poros Sangatta Simpang Perdau, termasuk jalan daerah di Kenyamukan juga akan dibiayai dari APBN.
“Dengan berbagai pembangunan jalan ini diharapkan akan meningkatkan persentase jalan yang lebih baik nantinya,” katanya.
Jika melihat persentase jalan yang telah baik saat ini, masih jauh dari janji kampanye Bupati. Dimana, Bupati berharap setelah mengakhiri kepemimpinannya tahun 2024, sekitar 60 persen jalan akan dalam kondisi baik.
“Meski dengan keterbatasan, Pemkab tak berhenti membangun infrastruktur jalan. Seperti jalan ke Long Mesangat, Manubar dan poros Muara Bengkal, merupakan beberapa pembangunan yang telah disiapkan dengan skema tahun jamak,” tegasnya.(Rkt1)